Dalam
hal menentukan lokasi industri, banyak teori – teori yang telah dipaparkan oleh
para ahli, diantaranya ada Teori Weber
yang memaparkan persepsinya tentang bagaimana meletakan suatu lokasi industri
dengan biaya terendah tetapi dapat mencapai keuntungan maksimum. Ada Teori Losch yang justru memaparkan
persepsinya tentang bagaimana meletakkan suatu lokasi industri berdasarkan
jumlah permintaan dan bagaimana caranya mendapatkan keuntungan maksimum.
Namun
secara garis besar, terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan
lokasi industri, yaitu:
1.
Keberadaan bahan baku atau bahan mentah
2.
Pemasaran
3.
Sarana
4.
Transportasi
5.
Sumber air bersih atau penyediaan air bersih
Syafrizal
(2008) dalam bukunya Ekonomi Regional
Teori dan Aplikasi memaparkan
tentang formulasi pemilihan lokasi dilakukan dengan meninjau faktor-faktor
utama yang mempengaruhinya lokasi kegiatan ekonomi, dalam hal ini mengarah ke
kegiatan industri. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Ongkos
Angkut
Biaya
transportasi perlu dipikirkan karena merupakan faktor terpenting dalam pendistribusian
bahan baku ke pabrik dan hasil produksi ke pasar. Dengan meminimalkan ongkos
angkut ini diharapkan dapat memaksimalkan keuntungan.
2. UMR
(Upah Minimum Regional)
UMR
adalah besaran rata-rata upah tenaga kerja di tiap wilayah. Investor tentu akan
lebih memiliki daerah dengan UMR terendah.
3. Keuntungan
Aglomerasi
Merupakan
keuntungan yang dapat diraih bila dilakukan pengelompokan industri yang
terkait.
4. Konsentrasi
Permintaan
Bila
suatu lokasi industri berada di dekat daerah yang memiliki konsentrasi permintaan
yang besar maka keuntungan yang dapat diraih akan maksimum.
5. Kompetisi
Faktor
kompetisi akan belaku apabila terjadi hukum pasar persaingan sempurna yaitu
dalam kondisi persaingan yang tajam.
6. Harga
dan Sewa Tana
Pemilihan
lokasi industri berdasarkan harga sewa tanah terendah untuk meminimalkan biaya
produksi.
Dalam
pemilihan lokasi industri terdapat 2 cara analisis yang dapat digunakan yaitu:
1. Plant
Analysis
Yaitu evaluasi terhadap
faktor-faktor lokasi( apa yang paling berpengaruh dan apa yang tidak
berpengaruh), penentuan keputusan lokasi, analisis wilayah
pasar dan kemampuan daya saing industri dan kompetitor lain, dan penentuan
alternatif lokasi. Yang digunakan dalam plant analysis ini diantaranya
adalah analisis logistic(titik produksi &
pergudangan,rencana ekspansi jangka panjang,modus transpor yang sesuai dengan
permintaan),analisis produksi(karakteristik umum proses produksi,kebutuhan
bahan baku, kebutuhan tenaga kerja, kebutuhan listrik dan utilitas lain),
analisis pasar(bagaimana segmentasi pasar, analisis persaingan), preferensi
terhadap aspek manajerial tertentu, spesifikasi untuk pengembangan pabrik baru
,analisis biaya untuk pabrik yang sekarang ada
2. Field
Analysis
Yaitu mengurangi atau menyeleksi
beberapa aspek yang ada pada beberapa lokasi yang potensial untuk dipilih,
menggunakan evaluasi kewilayahan, komunitas dan tapak. Analisis wilayah yaitu
lokasi-lokasi yang memberikan tawaran biaya transpor rendah,seleksi
wilayah-wilayah potensial, analisis beberapa faktor yang variabel (kondisi
politis, keamanan, insentif dan pajak, industri yang sudah ada, dll), pemilihan
wilayah terseleksi. Analisis komunitas diantaranya deskripsi secara umum,
pertumbuhan populasi, iklim industri yang ada, fasilitas pendukung. Analisis
tapak (tanah, drainase, biaya pematangan lahan dan lain-lain). Seleksi lokasi
akhir (proposal biaya, perbandingan dengan lokasi sekarang, penentuan akhir).
Sumber:
Syafrizal.
2008. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi.
Padang: Baduse.
Anonymous,
2010. “Dasar – Dasar dan Analisis Teori Lokasi Industri.” dalam Cyber Semi
Harrington,
J.W. dan Barney Warf. 1995. Industrial
Location: Principles, Practice, and Policy. New York: Routledge.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar